Berita Pendidikan
Menjadi guru profesional di era yang kian kompetitif saat ini menjadi sesuatu yang penting. Menjawab tantangan dan kebutuhan tersebut, PGRI sebagai organisasi profesi tertua dan terbesar di tanah air membentuk Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) yang kepengurusannya diikukuhkan berbarengan dengan perhelatan Seminar Nasional, Sabtu, 7 April 2018 bertempat di Gedung Guru Indonesia PB.PGRI Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat. Seminar yang mengambil tema “Peran APKS dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di era Revolusi Industri 4.0”, dibuka oleh Ketua Umum PB. PGRI, Dr. Unifah Rosyidi. Dalam sambutannya, Dr. Unifah Rosyidi menekankan bahwa guru harus terus menerus mengembangkan diri, siap untuk belajar untuk menghadirkan atau memberikan pembelajaran di kelas yang berkualitas. Terkait hal tersebut, ibu Unifah menegaskan bahwa PGRI membentuk APKS yang merupakan organisasi dari guru, oleh guru dan untuk guru sebagai wadah untuk meningkatkan profesionalismenya. PGRI siap memfasilitasi APKS untuk melaksanakan program programnya. “PGRI telah memiliki Smart Learning Center sebagai perwujudan Kepedulian PGRI terhadap kemajuan zaman”, tegas ibu Unifah menutup sambutannya.
Pengukuhan pengurus APKS oleh Ketua Umum PB.PGRI berlangsung sebelum acara seminar nasional. APKS PGRI yang dikukuhkan di antaranya adalah Asosiasi Guru Kelas, Asosiasi Guru TIK (Teknologi, Informasi, dan Komputer), Asosiasi Guru Penulis, Asosiasi Guru Olahraga, dan Asosiasi Guru Bahasa Asing. Setelah secara resmi dikukuhkan, diharapkan para pengurus segera bekerja melaksanakan berbagai kegiatan peningkatan profesionalisme guru. Seusai acara pengukuhan dilanjutkan acara Seminar Nasional menghadirkan narasumber antara lain dari Dirjen GTK Kemendikbud, Prof. Dr. Agus Suradika, Prof. Eko Indrajit, dan Dr. Indra Charismiaji. Materi seminar yang disampaikan para penyaji antara lain tentang pentingnya penguasaan guru terhadap computating skill karena era revolusi industri 4.0. Peserta didik perlu dibekali pengetahuan yang mampu menjawab tantangan zaman karena mereka akan hidup di masa depan dimana 65% lapangan pekerjaaan belum diciptakan. Salah satu tugas para guru untuk menyiapkan peserta didik agar mampu menjawab tantangan tersebut.